JAKARTA - Dinas
Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta akhirnya kembali mengunggah
video rapat pimpinan (rapim) melalui akun Youtube Pemprov DKI Jakarta. Terdapat
10 video rapat yang digelar 3 kali, yaitu rapim tanggal 13 November, 20
November dan 4 Desember 2017.
Kepala Diskominfotik DKI Jakarta, Dian Ekowati, membantah
diunggahnya kembali karena ada warga yang telah menyurati Pemprov DKI. Video
itu diunggah karena memang sebelumnya sedang dalam evaluasi lebih dulu.
"Enggak. Memang kemarin masih istilahnya kita review
dulu. Mana yang bisa di delivery dan mana yang tidak efektif kalau didelivery
juga," kata Dian di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/12).
Video-video baru itu diunggah dalam satu hari yaitu Jumat
(15/12). Video pertama adalah rapim tanggal 13 November yang terbagi menjadi 5
judul yang berbeda.
Bagian pertama membahas kondisi terkini blok VI Pasar Senen,
kedua adalah pelaksanaan normalisasi Kampung Pulo, sedangkan bagian ketiga
membahas pembersihan sampah dan penanggulangan kebocoran tanggul Luar Batang.
Video keempat berisi peningkatan kesejahteraan warga
Kepulauan Seribu, dan video kelima adalah arahan Gubernur terkait kinerja
pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Sedangkan video rapim tanggal 20 November terbagi menjadi 2
bagian, yaitu pembahasan mengenai progress realisasi penerimaan pajak daerah
2017 dan realisasi penyerapan perangkat daerah pada pelaksanaan APBD 2017.
Selanjutnya, video rapim pada tanggal 4 Desember, video
rapim terdiri dari 3 bagian judul. Video pertama adalah pembahasan kegiatan
malam tahun baru 2018, kedua adalah pembahasan kerja sama dengan Badan
Pertahanan Nasional terkait sertifikasi lahan. Dan video bagian ketiga adalah
paparan Kepala Satpol PP terkait temuan Ombudsman.
Kesepuluh video yang diunggah berdurasi antara 4 sampai 13
menit. Tak hanya itu, jika disimak, ada bagian-bagian di dalamnya yang diedit,
sehingga lompat.
Video versi baru ini tentu berbeda jika dibandingkan dengan
video rapat perdana Anies-Sandi yang dipecah menjadi 5 bagian, dan pada video
arahan gubernur berdurasi 55 menit.
Video versi terbaru itu menuai tanda tanya lantaran sudah
diedit. Salah satunya pada video yang paling banyak ditonton yaitu rapim
tanggal 4 Desember 2017 bagian 3. Video tersebut sudah ditonton sebanyak 1.824
kali.
Pada video tersebut, Kasatpol PP DKI Jakarta, Yani Wahyu,
memberitahukan hasil laporan investigasi Ombudsman kepada Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan, Wagub Sandiaga Uno, dan Sekda Saefullah.
Warganet membanjiri kolom komentar mempertanyakan mengapa
Pemprov DKI tidak mengunggah secara keseluruhan isi video, sebagai bentuk
transparansi kepada maayarakat.
"Min ini videonya dipotong apa gimana sih? Kan ada
pungli terus solusinya dikasih siraman rohani. Terus kenapa kd soft tool yg di
perbanyak?" kata pemilik akun Garda Cakra.
Lain lagi dengan akun atas nama Aulia Hasan yang
menyayangkan dipotongnya bagian-bagian video, membuat dia tidak bisa mendengar
solusi dari Anies terkait hasil temuan Ombudsman terhadap Satpol PP.
"Miminn.. kok dipotong2 sih..kan kita yg nonton jadi ga
ngerti gmn aparat kita tersayang bertindak. Padahal kita mo denger gmn Gagasan
diterjemahin ke Kata-kata seblom diaplikasikan di lapangan. Ayo dong, kita pgn
nonton yg lengkap ga pake iklan," katanya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menyebut, video yang ditampilkan
memang video yang diperkirakan tidak akan memicu perpecahan sebagaimana video
rapat perdana.
"Bahwa kita tidak menampilkan hal-hal yang bisa memicu
perpecahan, juga hal-hal yang memicu dorongan antar masyarakat itu
bergesekan," ujar Sandi di Hotel Kartika Candra, Jalan Gatot Subroto,
Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/12).
"Bahwa materi yang diangkat nanti efektivitas dan
manfaatnya bisa langsung kena, tanpa banyak sekali potensi untuk menimbulkan
gesekan di masyarakat. Nah, ini yang akan kita minimalisasi," imbuhnya.
(kumparan)
0 Comments