DETIKWARGA.COM - Apa
yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata ‘Segitiga Bermuda’? Pasti
yang kebanyakan terpikirkan adalah laut misterius, kapal dan pesawat hilang
tanpa jejak, lautan yang berbahaya dan lain sebagainya. Misteri Segitiga
Bermuda selalu menarik untuk diungkap dan ditelusuri lebih dalam karena sangat
melegenda sepanjang masa.
Karena begitu banyak memakan korban kapal atau pesawat yang
menghilang tanpa jejak, kawasan Segitiga Bermuda sering disebut sebagai
Segitiga Iblis. Segitiga Bermuda merupakan sebuah wilayah lautan yang berada di
Samudera Atlantik dengan luas total mencapai 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2.
Lautan ini membentuk garis segitiga dengan wilayah teritorial Britania Raya di
Utara, wilayah Puerto Riko di Selatan dan wilayah di Barat adalah Florida.
Istilah Segitiga Bermuda pertama kali muncul pada masa
pelayaran Christopher Columbus dalam catatan pelayarannya. Di catatan tersebut
tertulis bahwa pada saat berlayar melewati Segitiga Bermuda, semua alat
navigasi milik Columbus mendadak tidak bisa berfungsi dengan benar dan saat itu
pula, salah satu awak colombus mengaku melihat cahaya terang yang aneh di
cakrawala dan beberapa awak yang lain menuturkan melihat cahaya seperti meteor.
Pada tahun 1951, seorang penulis majalah Associated Press
yang bernama E.V.W. Jones menulis berita tentang hilangnya pesawat terbang saat
melintasi kawasan segitiga Bermuda dan berita tersebut menjadi dokumentasi
pertama kali tentang wilayah tersebut. Sejak saat itu, misteri Segitiga Bermuda
menjadi legenda dari waktu ke waktu yang tak pernah terungkapkan dengan pasti
walaupun sudah banyak ahli yang menyebutkan teori tentangnya. (Baca: 4 Kasus
Misterius Yang Tak Pernah Terpecahkan Sepanjang Masa)
Berbagai teori mengenai misteri Segitiga Bermuda banyak
bermunculan dari mulai teori ilmiah, mitos, legenda, hal-hal berbau mistis dan
lain sebagainya. Namun teori yang terkenal dan lebih masuk di akal adalah teori
ilmiah tentang adanya gas metana dan pusaran air yang dikemukakan oleh U.S
Geological Survey pada tahun 1981 sebagai penyebab banyaknya kecelakaan yang
terjadi di kawasan tersebut.
Teori ini menyebutkan bahwa di dasar laut Segitiga Bermuda
terdapat tambang gas metana yang besar dan membuat air bercahaya putih pada
saat-saat tertentu. Tambang tersebut dapat meledak secara tiba-tiba dari dasar
laut yang retak dan menyapu apapun yang melintas di kawasan tersebut, lalu
hilang tanpa jejak karena sisa-sisa kapal atau pesawat yang hancur tersedot
pusaran air dan tenggelam hingga dasar laut.
Namun, ada juga yang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda
dengan hal-hal metafisis dan tidak masuk akal seperti merupakan pangkalan UFO,
sarang monster laut, rumah iblis dan lain-lain. Berdasarkan literatur-literatur
lama, kawasan tersebut merupakan sarang makhluk-makhluk purba misterius karena
menaungi lautan Sargasso yang memang kabarnya menjadi habitat hewan-hewan
raksasa. Bahkan, ada literatur yang menyebutkan bahwa pada abad ke-16, Olaus
Magnus membuat peta lautan yang diberi nama Carta Marina yang menjelaskan
tentang adanya naga laut di dasar segitiga bermuda dan sering menyerang kapal
yang melintas.
Namun, di balik banyaknya versi mengenai misteri Segitiga
Bermuda, kawasan ini menjadi tempat penyelaman terbaik di dunia karena
banyaknya bangkai kapal yang sudah berubah dan membentuk berbagai terumbu
karang yang indah.
Tercatat terdapat kurang lebih 300 bangkai kapal karam yang
menjadi terumbu karang di dasar lautan tersebut. Beberapa terumbu karang yang
indah dan terkenal berasal dari kapal Cristobal Colon yang berada di kedalaman
16 meter di bawah laut, kapal L’Herminie yang berada di kedalaman 10 meter,
kapal Mary Celestia di kedalaman 16 meter dan masih banyak lagi kapal lainnya.
0 Comments