DETIKWARGA -
Pemberian remisi terhadap terpidana kasus penistaan agama Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) diduga bakal menimbulkan kegaduhan. Pasalnya, kebijakan ini
dinilai sebagai bukti bahwa pemerintah di bawah kendali Joko Widodo tak peduli
terhadap umat Islam.
Tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Novel Bamukmin
menyebut, pengurangan hukuman kepada penghuni Rutan Mako Brimob ini bisa
menimbulkan kecemburuan sosial, terutama kepada penghuni Lembaga
Permasyarakatan.
"Kasus Ahok ini kan menimbulkan kegaduhan nasional,
soal remisi juga akan membuat kegaduhan. Ini memancing dan sama saja provokasi
terhadap umat yang bisa memendam kemarahan. Ini bisa memancing konflik dan
ketidakadilan dalam hukum," kata Novel kepada Kricom di Jakarta, Sabtu
(23/12/2017).
Novel yakin, jika terus seperti ini, Jokowi bisa saja kalah
dalam Pilpres 2019 mendatang lantaran elektabiliasnya menurun.
"Kalau kayak gini merugikan Jokowi sendiri. Justru
kepentingan politik dirugikan karena tak berpihak kepada umat Islam. Kami siap
bantu dan pilih asal betul berpihak kepada rakyat. Remisi Ahok bisa menurunkan
elektabilitas Jokowi, tambah jatuh saat Pilpres," ungkap dia.
Meski demikian, Novel mengaku tak kaget dengan remisi
terhadap Ahok ini. Sebab, ada kecenderungan mantan Gubernur DKI ini dekat
dengan pemerintah sekarang.
"Kami dari awal sudah tahu kalau Ahok ini kan 'anak
emasnya' Jokowi yang selalu dilindungi. Karena kartu matinya Jokowi ada di
Ahok. Pasti yang namanya Jokowi sangat melindungi dan mengistimewakan
Ahok," ujar dia.
"Sementara orang orang yang menjaga NKRI dari ancaman
komunis seperti Alfian Tanjung dan Buni Yani malah dihukum. Tapi orang seperti
Victor Laiskodat (DPP Nasdem) yang melakukan kejahatan tak kunjung dihukum,
padahal sudah kami demo berkali-kali," keluh Novel dengan nada tinggi.
Untuk itu, ia pun menyarankan agar Jokowi segera 'bertobat'.
"Kalau Jokowi berpihak kepada umat Islam, kami akan
pilih dan dukung. Apalagi tak mengkriminalisasi ulama dan memenjarakan Victor
Laiskodat," pungkasnya. (kricom)
0 Comments