JAKARTA - Rakyat
Jakarta mulai mendesak Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies
Baswedan-Sandiaga Uno untuk merealisasikan janji-janji kampanyenya. Utamanya
adalah program OK OCE dan DP 0 Rupiah, serta janji-janji lain yang mereka
ucapkan semasa berkampanye.
Desakan tersebut mulai bermunculan, karena pasangan
Anies-Sandi dituding sudah berkelit dan kerap mengubah pernyataan-pernyataan
dari janji-janji tersebut.
Menurut politik Igor Dirgantara, janji-janji kampanye
tersebut mengalami perubahan, karena Anies-Sandi tidak mendapatkan akomodasi
finansial dari APBD DKI Jakarta. Kritik yang deras dari berbagai kalangan juga
menyebabkan Anies-Sandi kerap melakukan revisi terhadap janji kampanyenya.
"Dia memang terus merevisi janjinya, seperti mengubah
hal sistem permodalan OK OCE dan DP 0 persen yang kini ada persyaratan. Saya
pikir ini mungkin karena dia ada salah ucap serta pastinya karena kondisi
keuangan daerah yang tidak mendukung," ungkap Igor melalui telepon, Kamis,
(21/12/2017).
Bahkan, Anies-Sandi juga mendapat kritik kala menaikan dana
APBD demi merealisasikan janjinya. Namun, Igor mengatakan polemik yang dihadapi
Anies-Sandi dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi keduanya untuk mulai
berhati-hati dalam mengucapkan janji kampanye.
"Ya, jadi harus diakui meski sekarang menjadi
pro-kontra dan dipertanyakan terkait program itu, bisa menjadi tolak ukur dari
kandidat lainya menghadapi Pilkada 2018. Keluarkanlah janji-janji yang
bermanfaat, serta yakin mampu dijalankan dengan pertimbangan tiap kondisinya,"
paparnya.
Selain itu, Igor mengakui program ini menarik perhatian yang
menjadikan dirinya dipilih masyarakat. Tapi, hal tersebut juga menjadi blunder
untuk usaha merealisasikannya. Pasalnya, program itu membuat dirinya dikritik
habis-habisan serta kerap merevisi janjinya itu sekarang.
"Apakah mereka dapat mewujudkan program itu, kita
tunggu saja di tahun depan. Dia juga sudah memasukkan program tersebut di APBD
tahun depan," tutupnya. (kricom)
0 Comments