DETIKWARGA - Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga
Uno yang mendadak tak mengakui adanya pemberian dana modal usaha kepada peserta
OK OCE berpotensi menimbulkan kegaduhan. Pasalnya, mayoritas pendukungnya
selama Pilkada DKI 2017 silam berharap agar program penyediaan lapangan kerja
itu bisa terlaksana.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyebut,
dampak dari 'plin-plannya' Sandi ini bisa menimbulkan masalah dikemudian hari.
"Kalau sudah terjadi penurunan kepercayaan publik,
pemerintahan bisa berjalan tak proposional. Yang berbahaya itu, ketika
kepercayaan publik menurun," tutur Trubus saat dihubungi KRICOM di
Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Trubus melanjutkan, jika kepercayaan publik sudah menurun,
maka pemerintahan berjalan tak maksimal. Program pemerintah pun diprediksi
banyak yang tersendat.
"Kalau dalam teori kebijakan publik kalau sudah tak
dipercaya begitu, kan relasi masyarakat dengan publik tak terjadi
ketidakpercayaan, itu dampaknya adalah konflik," tutur pengamat dari
Universitas Trisakti ini.
"Nah kalau udah begitu akan (Jakarta) terjadi chaos
(rusuh), tak ada kemajuan, posisi mereka sudah terancam," pungkasnya.
Sebelumnya, Sandi menegaskan jika Pemprov DKI tidak akan
memberikan modal bagi warga atau calon wirausaha yang mengikuti pelatihan kewirausahaan
OK OCE. Saat disinggung tentang janji kampanye, Sandi menyanggahnya.
"Kami dari awal sekali mengatakan bahwa pemprov tidak
akan memberikan pemodalan, tapi akan memfasilitasi," tegas Sandi.
Sandi menjelaskan, bentuk fasilitas yang akan diberikan
Pemprov DKI adalah melalui lembaga keuangan dan lembaga pembinaan yang
berpotensi memodalkan. (km)
0 Comments