DETIKWARGA.COM - Tokoh
Papua Natalius Pigai mengaku tak percaya pelaku penembakan terhadap anggota
operasi pembebasan sandera di Tembagapura, Bripka (Anumerta) Firman adalah
kelompok separatis. Dia yakin, bahwa ada keterlibatan oknum dalam isiden
penembakan ini.
Natalius mendesak agar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
sebagai komandan tertinggi operasi, berani membeberkan siapa pelakunya.
"Kebesaran jiwa dan kepahlawanan akan paripurna jiwa
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengumumkan siapa yang menembak anggota
Brimob, Alm Firman," kata Natalius kepada Kricom di Jakarta, Senin
(20/11/2017).
Natalius melanjutkan, jika ditembak oleh TNI, maka sebagai
pembela HAM, dia mendesak Panglima TNI Jenderal Gatot minta maaf kepada
keluarga korban.
'Saya juga minta Polri maupun TNI harus mengumumkan
peristiwa tertembaknya Anggota Brimob Firman yang mana lokasi tertembaknya
merupakan daerah terisolasi dalam kawasan PT Freeport Indonesia. Kawasan
terlarang bagi rakyat sipil," kata mantan Komisioner Komnas HAM ini.
Dia mendesak, agar adanya tuduhan pelaku penembakan terhadap
Firman yang diarahkan kepada OPM harus dijelaskan oleh Mabes Polri. Karena
Informasi media sosial yang sedang beredar bahwa anggota brimob tersebut
ditembak oleh TNI.
"Demikian pula rakyat sipil yang korban karena terkena
rudal. Rasanya tidak adil kalau orang Papua yang mati ini dibiarkan begitu
saja. Kalau pahlawan itu harus gentlemen mengakui kesalahan," ungkapnya.
"Kalau tidak bisa saya minta Presiden Jokowi jangan
membisu di atas penderitaan orang kecil di Papua dan juga seorang anggota
Brimob yang mati sia-sia,'' tutup Ketua Tim Penagih Janji Jokowi ini.
Polisi sendiri menyebut Firman tewas ditembak kelompok
kriminal bersenjata (KKB) saat patroli di perbukitan daerah Mile 69
Tembagapura.
Anggota Brimob, Brigadir Firman tewas dalam pengejaran
Kelompok Kriminal Bersenjata di wilayah operasional PT Freeport mile 69
Tembagapura, Papua pada dinihari tadi, Rabu 15 November 2017. Satu orang
anggota lainnya kritis terkena tembakan di bagian punggung. (kricom)
0 Comments