INDRAMAYU –
Sejumlah umat muslim dan para santri yang berada di Pondok Pesantren
Al-Qur’aniyah di Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu,
melaksanakan salat tarawih dan witir sebanyak 23 rakaat dalam waktu 7 menit.
Ponpes Al-Quraniyah merupakan pondok pesantren yang berbasis
kaum nahdiyin. Santri di ponpes ini juga berasal dari keluarga kaum nahdiyin
yang mayoritas berada di Pulau Jawa.
Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah, H. Azun Mauzun
mengatakan pelaksanaan salat tarawih tersebut sama seperti salat tarawih
lainnya yakni 20 rakaat salat tarawih ditambah 3 rakaat salat witir, namun
pemilihan surat-surat dalam salat tersebut lebih kepada surat yang pendek.
Ia mengakui, selama hampir 7 tahun ini tidak ada tanggapan
miring dari masyarakat setempat, justru sangat mendukung karena banyak
masyarakat yang melaksanakan salat tarawih di tempat itu.
Dengan shalat tarawih super kilat ini, kata Azun, kalangan
remaja diharapkan lebih giat dalam menjalankan salat tarawih. Apalagi,
pelaksanaan salat tarawih tidak menyita waktu yang lama.
“Karena mayoritas jamaah salat tarawih merupakan kalangan
anak muda. Mereka bisa mengimbangi kecepatan imam dalam melaksanakan salat
tarawih,” terangnya.
Dikatakannya, dengan salat tarawih yang cepat, diharapkan
jamaah salat tarawih tetap terjaga jumlahnya hingga akhir ramadan mendatang.
Apalagi, lanjut Azun, dalam setiap ramadan jumlah jamaah salat tarawih di
beberapa masjid dan musola kerap berkurang seiring akan berakhirnya bulan
Ramadan.
“Salat tarawih ‘super ekspress’ ini, dilakukan secara
khusyuk tanpa mengurangi rukun salat,” pungkasnya. (CT)
0 Comments