DETIKWARGA.COM - KAPOLDA
Metro Jaya Inspektur Jendral Mochamad Iriawan menyatakan pihaknya tidak
terpengaruh dengan aksi bela ulama yang digelar sekelompok masyarakat. Ia tetap
meminta Rizieq Shihab sebagai tersangka kasus dugaan percakapan berkonten
pornografi untuk menghadapi proses hukumnya.
"Saya tidak merasa itu intervensi. Artinya ini kan doa.
Tapi nanti kalau sampai turun ke jalan untuk menekan supaya proses hukum tak
bisa dilakukan, ya tidak bisa. Karena proses itu ada. Saya imbau lebih baik
hadapi, suatu saat akan selesai itu. Daripada membuang tenaga, energi, kemudian
membuat situasi jadi tidak bagus, ada pengerahan massa dilihat dunia luar, kan
jadi enggak baik," ujar Iriawan, Jumat (9/6).
Hingga saat ini pihak kepolisian belum mengetahui rencana
kepulangan Rizieq. Iriawan menyebut ia akan mengupayakan kerja sama dengan
Kepolisian Arab.
Kepala Bantuan Hukum Front Pembela Islam (FPI) Sugito Atmo
Prawiro mengatakan ada rencana Rizieq kembali ke Indonesia pada 12 Juni
mendatang. Namun, ia juga belum bisa memastikan rencana tersebut. Ia
menjanjikan kepulangan Rizieq akan disampaikan secara terbuka.
"Tapi kalau habib bilang kepulangannya akan diumumkan
secara terbuka, iya. Kenapa? Tidak mau nanti menjadi dilematis seakan-akan
karena sudah ada panggilan kepolisian menghindar," kata Sugito.
Ia juga mengatakan ada sejumlah pihak pendukung Rizieq yang
berinisiatif ingin menjemput kepulangan Rizieq di bandara. Menanggapi hal ini,
Iriawan menilai hal tersebut tidak perlu dilakukan.
"Penyambutan gimana, ya sudahlah itu kan bandara
internasional. Nanti yang rugi negara kita bangsa kita, tidak boleh dilakukan.
Nanti Habib Rizieq kalau datang mungkin langsung ikuti saja proses yang ada.
Kalau diikuti selesai juga," tukasnya. (MI)
0 Comments