JAKARTA - Pemimpin
Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab dikabarkan telah melarikan diri
ke luar negeri pada Rabu (26/4/2017). Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua
Presidium Alumni 212, Ustad Ansufri ID Sambo.
Habib Rizieq melarikan diri ke luar negeri bukan untuk
menghindari kasus-kasus hukum yang dihadapinya, melainkan dengan alasan
menghindari teror yang terjadi pada dirinya.
"Ada 18 orang dia bawa semua keluarganya, anak, cucunya
dia bawa. Karena ada sniper yang menembak ke arah kediaman Habib Rizieq,"
kata Sambo di Kantor Komnas HAM, Jumat (28/4/2017).
Mengenai waktu kejadian, Sambo mengatakan bahwa peristiwa
penembakan ke arah kediaman Habib Rizieq terjadi pada Selasa (25/4/2017) pagi.
Kemudian keesokan harinya, Rabu (26/4/2017) langsung pergi ke luar negeri.
"Kejadiannya Selasa, Selasa ini, tiga hari lalu, belum
lama. Kejadian pagi, langsung siangnya ngurus paspor, dan besok subuhnya
langsung berangkat ke umroh," terangnya.
Menurutnya, dalam peristiwa tersebut tidak ada yang kena
tembak, hanya kena pendoponya saja dan hanya ada satu tembakan.
Ia mengatakan bahwa pihak Habib Rizieq belum melapor.
"Ada satu tembakan, tapi tidak lapor," ujarnya.
Saat ditanya, apakah ditemukan proyektil, Sambo menyampaikan
protektif sudah diamankan. "Yang jelas sudah diamankan oleh tim di sana.
Mungkin nanti akan kita blow up," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa Habib Rizieq akan berada di luar negeri
hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Sampai aman negeri ini, sampai aman (baru
kembali-red), makanya kita bergerak sekarang ini, justru kita bergerak supaya
ini aman. Habib bisa pulang dengan nyaman, tidak ada lagi intimidasi, teror,
dan tidak ada lagi kriminalisasi," tuturnya. (nn)