JAKARTA – Tingkat keterpilihan (elektabilitas)
pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni jeblok usai debat kandidat ke
dua yang digelar KPU DKI Jakarta, Jumat (27/1/2017) lalu.
Berdasar survei yang dilakukan Polpuli Center pada periode
28 Januari 2016 hingga 2 Februari 2017, elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 21,8
persen. “Elektabilitas Ahok-Djarot
menempati peringkat pertama dengan 40 persen. Disusul Anies-Sandi dengan
persentase 30,3 persen,” ujar peneliti Populi Center, Nona Evita, di Slipi, Jakarta Barat, Senin
(6/1/2017).
Nona menjelaskan, sejak debat pertama dan ke dua
elektabilitas pasangan nomor satu memang terjadi tren penurunan. Hal ini
berbanding terbalik dengan dua pesaingnya, Ahok-Djarot dan Anies-Sandi yang
mengalami kenaikan keterpilihan.
Berdasar tren elektabilitas tersebut, Nona memprediksi
Pilkada DKI Jakarta tidak menutup kemungkinan digelar satu putaran. Pasangan
petahana diprediksi akan memenangi satu putaran dengan kemenangan tipis atas
pesaingnya.
“Dengan tren seperti sekarang ini, maka estimasi kasar untuk
elektabilitas setelah debat ke tiga adalah 19 persen untuk Agus-Sylvi, 46
persen Ahok-Djarot dan 34 persen untuk Anies-Sandi. Sehingga dengan
mempertimbangkan plus minus margin of error, masih terbuka peluang satu putaran
dengan kemenangan yang tipis,” papar Nona.
Populi Center melakukan survei dengan wawancara tatap muka
di enam wilayah di DKI Jakarta kepada 600 responden yang dipilih secara acak
bertingkat. Survei memiliki matgin og error kurang lebih 4 persen dengan
tingkat kepercayaan 95 persen. (poskota)
loading...