JAKARTA - Cocokologi
kali ini akan membahas kemiripan Firza Husein berdasarkan anilisis dari pakar
kura-kura, terkait Kesehatannya Firza Husein yang semakin menurun.
Minggu 5 Februari 2017, 08.21 beberapa saat lalu pada media
berita detikNews melangsir sebuah kabar dengan judul ” Kondisi Kesehatan Firza
Husein Memburuk “.
Dikatakan langsung oleh penasihat hukumnya Firza Husein,
yaitu Aziz Yanuar, bahwa kliennya saat ini menderita sakit jantung koroner dan
penyempitan pembuluh darah, yang menarik dari berita ini adalah pada artikel
tersebut dikatakan penyakit ini baru muncul usai tersangka kasus makar ini
ditahan oleh Polda Metro Jaya Selasa lalu tanggal 31 Januari 2017.
“Firza Husein sakit, dan sakitnya tersebut makin memburuk.
Didiagnosis jantung koroner, penyempitan pembuluh darah. Penyakit ini menurut
Firza dan juga keluarga baru dia derita kali ini” kata Aziz tertulis dalam
website Detiknews.
Melihat kondisi ini alangkah baiknya kita semua para pembaca
mendoakan agar Firza bisa lekas sembuh dari penyakit yang menerpanya.
Sebelumnya Firza Husein telah mendapatkan beberapa kasus
yang menerpa dirinya, mungkin untuk pembaca yang belum mengetahui bisa melihatnya
atau mencari tahu lebih dulu di media tv
atau online. Singkat cerita disana bahwa Firza Husein saat ini sedang terlibat
kasus “Dugaan Makar” dimana dirinya (Firza Husein) diketahui sebagai salah satu
pemegang aliran dana, ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan.
Belum selesai dengan satu kasus dugaan ini, Firza Husein
juga terlibat dalam sebuah isu yang di sebut-sebut mempunyai sebuah hubungan
“istimewa” dengan seseorang tokoh yang cukup terkenal di era ini. Percakapan
yang berbau ponografi pada jejaring sosial whatsapp tersebut sudah tersebar
luas sejak Minggu 29 Januari 2017 lalu.
Mungkin benar bahwa percakapan tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya namun
menurut saya, foto yang ada di dalamnya mungkin saja adalah benar, pendapat
saya ini tentunya tidak sembarangan karena dua hari yang lalu Jumat 3 Februari
2017 media berita mengabarkan bahwa “Firza Husein Dipaksa Mengakui Chat”
otomatis dengan sebuah pernyataan yang keluar pada berita tersebut sudah jelas
bahwa Firza Husein adalah tokoh yang ada di dalam foto tersebut.
Karna logikanya menurut analisis saya pribadi, mengapa kita
mau mengakui perbuatan yang jelas-jelas tidak kita lakukan? Sudah jelas tidak
melakukannya, bukannya memperjuangkan hak-nya sebagai warga Indonesia untuk
bersuara memperjuangkan kebenaran yang terjadi, malah pasrah dan memberikan
sebuah stetment “Dipaksa”, apa tujuan
dengan memberikan stetment seperti itu? Memberikan kesan bahwa polisi melakukan
sebuah intimidasi yang keras terhadap Firza Husein?
Kalau memang demikian harusnya Firza Husein akan mudah bebas
dengan cepat dari kasus ini pasalnya disebutkan dalam UU Pasal 13 ayat (1)
Perkat 8/2009 bahwa dalam melaksanakan
kegiatan penyelidikan, setiap petugas Polri dilarang :
Melakukan intimidasi, ancaman, siksaan fisik, psikis ataupun
seksual untuk mendapatkan informasi, keterangan atau pengakuan;
Menyuruh atau menghasut orang lain untuk melakukan tindakan
kekerasan di luar proses hukum atau secara sewenang-wenang;
Memberitakan rahasia seseorang yang berperkara;
Memanipulasi atau berbohong dalam membuat atau menyampaikan
laporan hasil penyelidikan;
Merekayasa laporan sehingga mengaburkan investigasi atau
memutarbalikkan kebenaran;
Melakukan tindakan yang bertujuan untuk meminta imbalan dari
pihak yang berperkara
Pengacara akan dengan mudahnya memberikan perlawanan ke
hukum atas dasar “intimidasi” bukan malah melakukan klarifikasi ke pers dengan
mengatakan “Dipaksa”.
Jika kita dipaksa mengakui perbuatan yang kita tidak
lakukan, itu merupakan suatu hal yang menurut saya hanya ingin membangun sebuah
kesan khusus, maksud khusus atau tujuan khusus yang tersirat kepada para
penghuni bumi datar. Sangat disayangkan.
Dari kejadian ini sebuah berita yang mengatakan Firza Husein
jatuh sakit diambil dari beberapa garis
besar tulisan saya diatas, saya melihat sebuah “Fenomena Cocokologi“. Bagi yang
belum mengetahui apa itu cocokologi? Akan saya jelaskan. Cocokologi adalah
sebuah kejadian dimana ada sebuah kemiripan yang terjadi diantara dua hal atau
lebih yang berbeda dengan objek yang di bandingkan.
Apa Fenomena Cocokologi tersebut? kita semua bisa melihat
beberapa kasus besar yang menimpa para tokoh lain yang di tangkap oleh KPK atau
polisi terkait dengan berbagai macam kasus yang menjerat mereka, bisa kita
perhatikan pola disini adalah ada suatu kemiripan, yaitu “Sakit”.
Banyak kasus yang kita para pembaca kura-kura lihat bahwa
mereka yang terjerat sebuah kasus ini lebih cenderung “Jatuh Sakit” dan lucunya
sakit nya itu baru muncul setelah mereka ditahan oleh polisi, mengapa demikian?
Cocokologi versi saya kali ini akan menampilkan sebuah
referensi dari sumber yang bisa dipercaya. Berdasarkan pernyataan sebelumnya,
mengapa demikian? Mengapa baru setelah ditahan maka jatuh sakit?
Kita semua pasti sependapat, tidak mudah berada pada posisi
mereka, hujatan, cacian dan tekanan dari keluarga atau pihak luar pasti
sangatlah besar, karna tekanan tersebut saya berpendapat bahwa Firza Husein
disini sedang Depresi.
Diambil dari referensi sumber website
alodokter(dot)com/depresi dikatakan disana bahwa Depresi bisa terpicu oleh
kombinasi beberapa faktor, faktor yang mirip adalah “Faktor lingkungan dan Faktor psikologis”
karena adanya “Tekanan” sebagai patokan permasalahan, hal ini bisa menjadi faktor kesehatan Firza Husein
menjadi menurun.
Dalam website tersebut juga dituliskan gejala depresi ini
akan memicu penyakit-penyakit lain diantaranya ialah penyakit jantung koroner.
Jadi kalau menurut pengakuannya Firza Husein beserta
keluarga penyakit ini baru diderita olehnya, inilah jawaban Cocokologi-nya !
Analisis yang logis menurut saya pribadi, dimana kondisi ini belum pernah
dialami, tekanan sebesar ini belum pernah dirasakan, dan sorotan terhadap
dirinya tidak pernah senasional ini.
Semoga ibu Firza Husein bisa lekas sembuh dan bisa
menjalankan aktifitas seperti biasanya, semoga ini bisa menjadi sumber
referensi yang penting bagi para pembaca kura-kura atau siapapun di luar sana
untuk tidak terjerat kasus hukum manapun, karna hal tersebut akan mempengaruhi
kondisi psikologis kita secara pribadi dan juga keluarga, berfikirlah triliun
kali sebelum melakukan tindak kejahatan / pidana. (seword)
loading...