JAKARTA - Beredarnya
chat WhatsApp yang diduga milik Rizieq-Firza hingga kini masih menyimpan tanda
tanya. Pasalnya, sampai saat ini baik Firza maupun Habib Rizieq belum mengakui
bahwa rekaman telepon, screenshot percakapan WhatsApp, dan foto tubuh perempuan
itu adalah milik keduanya.
Ada satu pertanyaan yang sampai sekarang masih bergulir di
media sosial, yaitu “Apakah screenshot percakapan WhatsApp dan foto tubuh yang
diduga milik Rizieq-Firza itu asli?” Untuk mengatakan bahwa itu asli atau bukan
tentu saja membutuhkan pembuktian-pembuktian. Namun, menurut saya, secara kasat
mata saja hampir bisa dipastikan bahwa screenshot percakapan WhatsApp dan foto
tubuh yang sempat menghebohkan dunia maya itu adalah benar foto asli.
Mengapa asli? Saya mempunyai setidaknya dua alasan. Pertama,
foto-foto yang beredar itu diambil dari beberapa angle yang berbeda-beda. Dari
foto-foto itu, saya melihat semuanya proporsional, entah dari segi warna,
pencahayaan, maupun ukurannya. Sama sekali tidak ada kesan bahwa foto-foto
tersebut merupakan hasil rekayasa Photoshop.
Kalau pun nantinya terbukti bahwa ternyata foto-foto itu
hanya merupakan hasil manipulasi Photoshop, saya harus mengangkat dua jempol
bagi si pengedit foto itu karena dia sudah berhasil menipu mata banyak orang.
Kedua, penggeledahan sudah dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti; dan
bukti-bukti yang berhasil diambil oleh penyidik dari rumah Firza mirip sekali
dengan apa yang ada di foto-foto yang beredar. Salah satu bukti yang paling
menonjol adalah televisi tabung warna putih. Apakah kemiripan antara televisi
yang ada di foto dan yang disita polisi hanya suatu kebetulan? Rasa-rasanya
tidak.
Meski demikian, toh Rizieq-Firza tetap mempunyai hak untuk
membantah; dan memang keduanya sudah membuat bantahan. Secara terpisah mereka
berpendapat bahwa screenshot percakapan WhatsApp dan foto tubuh yang beredar
itu hanyalah fitnahan. “Saya ini sudah kenyang difitnah. Difitnah beristri
enam, difitnah sodomi laskar, difitnah selingkuh sama perempuan, kemudian
difitnah terima sogokan Rp 100 miliar, difitnah serobot tanah negara, difitnah
menghina Pancasila, difitnah anti-Bhinneka Tunggal Ika, jadi sudah segudang
fitnah yang ada,” kata Rizieq sebagaimana dikutip Kompas.com.
Tentu saja bantahan yang diberikan oleh Rizieq-Firza itu
tidak begitu saja dipercaya oleh penyidik. Dengan bantahan itu, penyidik justru
akan bekerja lebih keras lagi untuk membuktikan kebenaran di balik screenshot
percakapan WhatsApp dan foto tubuh itu. Apalagi, penyidik sudah berjanji akan
menghadirkan ahli digital forensik dan biologi forensik untuk membenarkan keaslian
konten-konten tersebut. Jika para ahli itu mengatakan bahwa screenshot
percakapan WhatsApp dan foto tubuh itu asli, maka entah mengakui atau tidak,
Rizieq-Firza tetap akan dijerat dengan Undang-Undang Pornografi serta
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Hingga kini Penyidik Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse
Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sudah menaikkan status kasus screenshot
percakapan WhatsApp antara terduga Rizieq Shihab dan Firza Husein yang beredar
di dunia maya itu dari penyelidikan ke penyidikan. Itu berarti bahwa apakah
nanti Rizieq-Firza akan ditetapkan sebagai tersangka atau tidak, itu tergantung
dari hasil proses selanjutnya.
Yang ditunggu sekarang adalah sikap dari keduanya. Apakah
mereka masih terus membantah atau sebaliknya mau mengakui screenshot percakapan
WhatsApp dan foto tubuh itu sebagai milik mereka demi menghindari hujatan dan
hinaan yang lebih besar dari orang-orang yang selama ini mengagumi dan
mengidolakan mereka.
Tentu saja harus diakui juga bahwa pengakuan semacam itu
tidaklah mudah untuk dilakukan sebab hal itu berkaitan langsung dengan harga
diri dan nama baik. Tetapi, menurut saya, jika memang screenshot percakapan
WhatsApp dan foto tubuh itu milik mereka ya diakui saja itu dosa. Tidak perlu
dibantah terus-menerus sebab toh nantinya penyidik akan membuktikannya. Syukur
kalau nantinya tidak terbukti, tetapi jika terbukti, mau dibawa ke mana harga
diri dan nama baik mereka?
Toh, semua orang akan mengerti bahwa hal semacam itu
sangatlah manusiawi dan bisa saja terjadi pada siapapun. Tidak ada orang yang
tidak pernah berlaku salah. Hanya mungkin kesalahan yang dilakukan tidak sama.
Selagi kita masih berada di muka bumi ini, kita pasti akan berbuat salah. Yang terpenting
kita rela mengakui kesalahan kita.
Atau, sebaliknya, jika screenshot percakapan WhatsApp dan
foto tubuh itu benar-benar bukan milik mereka, sebaiknya mereka membuat
argumentasi yang kuat dan tidak asal mengatakan bahwa itu fitnah. Dengan mengatakan
bahwa ‘itu fitnah’ saja tidaklah cukup.
Akhirnya, saya berharap agar masalah ini segera teratasi
sehingga baik Habib Rizieq maupun Firza Husein dapat tidur dengan tenang tanpa
dihantui oleh rasa bersalah.
Penulis :Jufri Kano
Sumber : Seword .com
loading...