JAKARTA - IMAM
Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab belum memastikan akan memenuhi
panggilan Polda Metro Jaya pada Senin (23/1), terkait dugaan penyebaran berita
bohong dan kebencian tentang lambang palu arit dalam uang baru yang diterbitkan
Bank Indonesia.
"Sudah ada panggilan soal itu. Kita lihat nanti
saja," ujarnya di Gedung Joang 45, Jakarta, Jumat (20/1).
Rizieq mengaku tidak khawatir walaupun pernyataannya terkait
lambang palu arit dalam uang baru telah dilaporkan sejumlah lembaga swadaya
masyarakat ke pihak kepolisian.
Ia mengungkapkan dirinya akan terus berjuang agar komunis
tidak lagi bangkit di Indonesia.
"Dengan alasan apa pun atribut PKI tidak boleh ada di
uang kertas Republik Indonesia karena negara kita beragama, bukan negara
komunis," jelas Rizieq.
"Sekali lagi saya katakan, Indonesia bukan negara
komunis sesuai Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966 dan Pasal 107 KUHP, atribut dan
logo PKI serta segala bentuk jenis perwujudannya tidak diperkenankan di
RI," tuturnya pula.
Sebelumnya, Rizieq telah dilaporkan oleh Jaringan
Intelektual Muda Anti Fitnah (JIMAF) dan Solidaritas Merah Putih (Solmet) ke
Polda Metro Jaya terkait pernyataannya tentang lambang palu arit dalam uang
baru yang diterbitkan BI.
Koordinator JIMAF M Herdiyan Saksono Zoulba menilai
pernyataan Rizieq merupakan suatu fitnah yang meresahkan masyarakat, serta
tidak dapat dipertanggungjawabkan.
SUARA.COM