JAKARTA - Ketua
Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dilaporkan oleh staf Humas LSM Aliansi Anak
Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, Baharuzaman. Pelaporan itu terkait pidato
Megawati saat HUT PDIP ke-44 yang dianggap menodai agama.
Terkait persoalan itu, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, pun
berkomentar. Fadli meminta agar polisi lebih selektif ketika memilah laporan
yang masuk.
"Di sinilah polisi harus bisa memilah. Kalau nanti ada
satu atau dua yang dituntut sementara yang lain tidak, orang akan melihat
polisi tidak adil dan profesional," kata Fadli, Rabu (25/1), di DPR RI,
Senayan, Jakarta.
Selain itu Fadli menegaskan, jangan sampai ada tebang pilih,
jangan sampai proses hukum yang dilakukan Kepolisian tumpul terhadap 'kawan'
tapi tajam kepada 'lawan'.
"Keadilan harus ditegakkan oleh aparat penegak hukum.
Jangan sampai ada perasaan bahwa hukum itu hanya tajam kepada lawan, tetapi
tumpul kepada kawan. Ini sangat berbahaya," tegas Fadli.
Adapun kalimat Megawati yang dianggap menodai agama adalah,
"... di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun
memosisikan dirinya sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy', para peramal
masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang
akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka
sendiri belum pernah melihatnya".
JITUNEWS.COM
loading...