JAKARTA -
Beberapa hari ini banyak media memuat berita sekitar konflik yang terjadi
antara Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Bawa Indonesia (GMBI) terkait laporan Sukmawati Soekarnoputri
terhadap Habib Rizieq Syihab yang diduga telah menghina Pancasila melalui
orasinya di beberapa kesempatan.
Konflik yang ditengarai sudah mengarah pada konflik
horizontal dengan tindak anarkisme dan perusakan antara massa FPI dan GMBI,
sebagaimana terekspos di media massa dan muncul di beberapa viral dan unggahan
video dan foto di berbegai media sosial.
Media sosialpun terpecah antara yang mendukung dan tidak mendukung. Antara membenci FPI dan
membenci GMBI. Kali ini pun Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda
Pancasila KPH.H. JaptoSoerjoesmarno terseret-seret dalam konflik antar FPI dan
GMBI.
Dalam hubungan itu, muncul tulisan atau berita sebuah
website tentang Sikap Ketua Umum Pemuda Pancasila yang merupakan berita tahun
2013 dari salah satu media online nasional dengan menambahkan imbuhan yang
manipulatif dan terkesan mengadu domba.
Melalui siaran pers yang diterima netralnews.com, Jumat
(20/1/2017), dijelaskan bahwa Ketua Umum
MPN Pemuda Pancasila sejak Desember 2016 sampai sekarang masih berada di luar
negeri, dan oleh karena itu berita yang dimuat di media sosial bukanlah berita
yang bersumber dari beliau.
“Tidak pernah saya menyatakan atau diwawancarai oleh media
itu. Tapi pernah menyatakan mendukung FPI dalam menegakkan syariat, akidah dan
kaidah Islam tanpa anarkisme. Tetap di rel Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
Itupun beberapa tahun lalu waktu pada ribut bubarin FPI habis acara di Monas,”
ujar Mas Japto melalui whatsapp seperti dikutip situs media resmi Pemuda
Pancasila.
Hingga saat ini tulisan tersebut sudah menyebar di seluruh
WAG (Whatsapp Group) Pemuda Pancasila serta beredar luas di dunia maya.
Terkait permasalahan tersebut di atas, Majelis Pimpinan
Nasional Pemuda Pancasila kembali
menegaskan sikap Dasar Ormas Pemuda Pancasila sesuai ide dasar dan tujuan
kelahirannya, yakni setia kepada cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945,
mempertahankan dan menjaga keutuhan serta kedalautan NKRI, mengamankan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen.
Dalam merespon situasi yang terjadi akhir-akhir ini agar
senantiasa waspada dan merapatkan barisan serta terus menerus menjalin
komunikasi dan koordinasi dengan Polri dan TNI sesuai tingkatannya
masing-masing.
NETRALNEWS.COM
loading...