NGAWI - Kehadiran
Front Pembela Islam (FPI) mendapat penolakan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Hal itu terbukti dari munculnya aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan orang
dari Aliansi Kebangsaan Ngawi (Akang).
Unjuk rasa itu dilakukan usai melaksanakan salat Jumat di
Masjid Agung Ngawi, kemarin. Demo yang dilakukan sekitar 400 orang itu terdiri
dari berbagai ormas Islam dan nasionalis, serta komunitas masyarakat lokal.
Mereka berkonvoi keliling Kota Ngawi dan berhenti di depan
kantor Bupati Ngawi untuk menyampaikan aspirasi. Dalam orasinya, mereka
menyerukan persatuan nasional, setelah muncul banyaknya hoax (berita palsu),
yang arahnya justru mengadu domba anak bangsa.
Aliansi ini juga menolak kehadiran ormas yang menurut klaim
mereka berbau radikal. Di antaranya FPI dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
"Kami menolak kehadiran ormas anti-Pancasila di
Kabupaten Ngawi, karena dinilai memiliki agenda untuk mengganti sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dengan merongrong pemerintahan yang sah,"
ujar Amar salah satu peserta aksi, dilansir dari laman JPNN, Sabtu (28/1/2017).
Selain di depan Kantor Bupati Ngawi, aksi tersebut juga
digelar di depan Kantor DPRD Ngawi dan sejumlah titik strategis di wilayah Kota
Ngawi. Aksi yang berjalan tertib tersebut, mendapatkan pengamanan ketat dari
ratusan aparat keamanan dari Polres Ngawi. OKEZONE.COM