SURABAYA - Ratusan
massa yang tergabung dalam Aliansi Kerukunan Umat dan Kebhinekaan (AKUK)
menggelar aksi damai menolak rencana kedatangan pimpinan Fron Pembela Islam
(FPI) Rizieq Shihab ke Surabaya. Meskipun sempat diguyur hujan lebat, tidak
menyurutkan aksi massa yang berlangsung di depan Mapolda Jawa Timur, Kamis
(26/01/2017).
"Arek Suroboyo bersatu menolak Rizieq (masyarakat
Surabaya bersatu menolak Rozieq, red)," teriakan para demonstran.
Mereka datang sembari membentangkan bendera Merah Putih,
serta menenteng lambang negara Garuda Pancasila. Dengan menggunakan berbagai
kendaraan baik roda dua maupun roda empat, aksi ini berjalan dengan damai dan
tertib. Sementara perwakilan massa ditemui Kabid Humas Polda Jatim, di luar
gerbang mereka meneriakkan agar kepolisian membubarkan Ormas yang dianggap anti
Pancasila.
"Bubar FPI pak, Rizieq tidak boleh ke Surabaya,"
tuntutan para pendemo.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan,
Polda Jatim telah melakukan persiapan untuk menindaklanjuti dinamika yang ada
di masyarakat, salah satunya adalah isu kedatangan salah satu ormas keagamaan
di Jawa Timur.
Pihaknya juga sudah melakukan persiapan pengamanan, baik
dari unsur intelejen, maupun dari biro Operasi untuk mengkonsolidasi kekuatan
yang ada.
"Dalam rangka bagaimana kekuatan yang pro Ormas
tersebut dan yang kontra Ormas tersebut tidak berhadapan di Jawa Timur,"
ungkap Kombes Pol Barung.
Meskipun Kombes Pol Barung enggan menyebutkan bahwa Ormas
yang dimaksud adalah FPI, pihaknya tetap akan melakukan pengamanan. Pihaknya
juga dengan tegas mengatakan, Ormas apapun yang dengan sengaja menyebar
kebencian serta berusaha memecah belah kebhinekaan, akan ditindak tegas.
"Kalau bisa memang kita harapkan tidak datang di Jawa
Timur, karena memang Jawa Timur itu sudah menyatakan bahwa kita akan menolak
keras kepada ormas ormas yang memecah belah Kebinekaan, yang anti
Pancasila," jelasnya.
Meskidemikian, Polda Jatim tetap memberikan kesempatan
kepada setiap Ormas manapun untuk datang dan berkunjung ke Jawa Timur. Namun
mereka juga harus tetapmemenuhi ketentuan yang berlaku, yakni memberitahukan
secara resmi kepada pihak yang berwajib, serta melaporkan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
"Artinya setiap ormas yang datang, kita kawal. Kemudian
kami minta kepada ormas tersebut untuk menyampaikan kepada kami
kegiatannya," tutupnya. RRI.CO.ID
loading...