JAKARTA - Di media sosial Facebook sedang viral tentang
adanya pendataan dari pihak kelurahan ke rumah warga, yang berujung pemasangan
stiker pasangan cagub-cawagub nomor satu, Agus-Sylvi.
Pemilik akun Facebook Pataresia Tetty menuliskan, dia
datangi oleh petugas dari kelurahan yang mengaku hendak mendata. Padahal, sudah
pihak kelurahan sudah mendata rumahnya sebulan yang lalu.
"A-ha .. barusan eike didatangi petugas dari kelurahan
buat ngedata pemilih paslon buat Pilkada nanti. Padahal sebulan yang lalu gue
udah didata dan dapet sticker tanda bahwa gue sudah terdaftar sebagai pemilih
resmi. Nah yang barusan dateng dari kelurahan itu ibu-ibu.mencatat jumlah
pemilih di keluarga gue. Kebetulan cuma ada 2, yaitu gue dan bokap gue sesuai
dengan data yg tercantum di kartu keluarga. Doi catet nama gue dan nama bokap
dibalik sticker, lalu setelah bagian belakang sticker yg berisi data nama gue
dan nama bokap dilepas, sticker itu ditempel di kaca jendela gue.
Mau tau tu sticker gambar siapa? Ternyata tu sticker gambar
paslon no.1. Lalu terjadilah percakapan seperti ini:
Gue : "ishh .. ibu saya mah pilih Ahok, bukan anaknya
si pepo yang emaknya galak ini".
Petugas (sambil ketawa): "yahh ini mah saya cuma
ngejalanin tugas ajj buat ngedata. Soal nanti itu ibu mau pilih siapa itu mah
hak ibu".
Gue : "lha klo ketahuan Bawaslu ini bisa dianggap
pelanggaran loh, soalnya ibu udah ngedata warga dengan mencatat nama pemilih di
balik sticker paslon 1, seolah-olah warga tsb adalah pendukung paslon yg
ini".
Petugas : "Akh gk gitu juga kali bu, orang saya cuma
disuruh mencatat nama-nama pemilih nanti ajj koq".
Cerita ini yang ditulis pada 29 Desember 2016 ini sudah
menyebar di Facebook.
Tim pemenangan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur
DKI Agus Harimurti-Sylviana Murni mengaku tidak mengetahui soal pendataan dan
penempelan stiker seperti yang diceritakan oleh akun Pataresia Tetty itu.
Juru Bicara Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Rico Rustombi
mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti informasi itu.
"Kami belum tahu tentang hal itu, tapi kami akan segera
cross-check. Tapi kalau data pemilih, ada mekanisme kita dapat informasi berapa
jumlah warga pemilih KPUD, itu tim yang cross check," ujar Rico di
Kelurahan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (31/12/2016).
Rico menjelaskan, koordinator wilayah dari tim pemenangan
Agus-Sylvi hanya mendata jumlah pemilih yang ada di Jakarta sesuai dengan data
daftar pemilih tetap (DPT) yang didapatkan dari Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta.
KOMPAS.COM
loading...